Kamis, 04 November 2010

Cinta satu malam2

cerita ini hanya kubuat agar aku tidak akan pernah lupa malam itu. cinta satu malam itu.

saat itu aku sedang patah hati. setelah berkali kali takdir berhasil membuatku bertepuk sebelah tangan, hari itu, takdir kembali memperlihatkan kekejamannya.

aku patah hati. cintaku bertepuk sebelah tangan.

padahal kupikir kali ini akan lancar. kami sering chatting di ym, kami sering curhat disana. kami juga sempat pergi nonton 2 kali. kupikir kali ini akan lancar

namun waktu berkata lain.

semua itu tak ada artinya bagi dia. tidak ada perkembangan apa-apa. yang ada dia menghindariku. dia tidak pernah mau aku pergi kekosannya. kami juga jadi jarang chatting. aku terluka. lagi-lagi aku bertepuk sebelah tangan.

ini bukan hal pertama kali. tapi hatiku tetap saja sakit. aku butuh sesuatu untuk mengusir sepiku. sakitku. aku butuh sesuatu untuk mengobati lukaku.

saat itu ada kamu disana. sebagai teman dia yg tidak pernah kulihat. dan kamu begitu baik padaku, memperlakukanku seperti seorang teman. aku terbuai. semakin sering aku terbuai, semakin sering aku berusaha menemuimu.

hampir setiap hari aku pergi kekosanmu. dan kamu selalu menerimaku meskipun aku tahu kamu lelah dan ingin menyentuhkan tubuhmu di kasur. tapi kamu selalu menerimaku. kamu juga selalu mengajakku makan, ingat padaku yg selalu makan sendiri.

masa bodoh kalau semua ini hanya perasaanku saja atas ke ge-eranku semata. aku tidak peduli. aku benar2 merasa senang kamu ingat padaku. dan aku sangat berterima kasih kamu mau menyembuhkan sedikit lukaku. meskipun mungkin kamu sendiri tidak menyadarinya.

namun waktu terus berjalan. kami semakin sering bersama. kamu juga menjadi semakin sering menyentuhku. menggosok2 kepalaku, merangkulku, menggenggam tanganku, dan terakhir kamu memelukku.

apa itu hanya sebagai salam perpisahan? apa semua itu hanya sebagai seorang teman? kamu membawaku melihat bintang ke tempat itu.

apa itu sebagai seorang teman biasa?

pertanyaan ini terus menerus terngiang-ngiang di kepalaku
tapi tidak pernah kutemukan jawabannya
kupikir kamu punya perasaan padaku, tapi kamu jarang menghubungiku. kamu tidak pernah mengsmsku, kamu jarang online. apa ini semua hanya fatamorgana dari perasaanku?

kamu membuatku gundah sekarang. terlebih saat jarak memisahkan kita.

aku butuh kamu disini.

disisiku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar